Sauna telah lama menjadi bagian integral dari budaya banyak negara, terutama di Finlandia, di mana praktik ini dianggap sebagai elemen penting dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya untuk relaksasi fisik tetapi juga mental. Sauna tradisional biasanya melibatkan paparan panas kering pada suhu tinggi (seringkali antara 70-100°C) untuk periode waktu tertentu, diikuti dengan pendinginan, yang dapat berupa mandi air dingin atau berendam. Proses ini menyebabkan serangkaian respons fisiologis dalam tubuh yang mirip dengan efek latihan fisik ringan hingga sedang.
Saat tubuh terpapar panas yang intens di dalam sauna, suhu inti tubuh mulai meningkat. Sebagai respons, pembuluh darah di dekat permukaan kulit melebar (vasodilatasi) untuk membantu melepaskan panas dan mendinginkan tubuh. Pelebaran pembuluh darah ini meningkatkan aliran darah, yang pada gilirannya menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan memompa lebih banyak darah untuk mempertahankan sirkulasi dan mengatur suhu tubuh. Respons ini sekilas mungkin terdengar seperti memberikan beban pada jantung, namun penelitian menunjukkan bahwa, bagi individu yang sehat, respons ini justru dapat melatih sistem kardiovaskular secara positif dari waktu ke waktu.
Manfaat Sauna yang Didukung Sains untuk Kesehatan Jantung
Efek sauna pada sistem kardiovaskular telah menjadi subjek penelitian ekstensif, terutama di negara-negara yang memiliki tradisi sauna kuat seperti Finlandia. Panas dari sauna memicu respons mirip olahraga, di mana detak jantung meningkat dan pembuluh darah melebar. Proses ini dapat memberikan manfaat adaptif pada sistem peredaran darah jika dilakukan secara rutin dan aman.
Manfaat Sauna untuk Tekanan Darah
Salah satu manfaat yang paling banyak diteliti adalah potensi sauna dalam menurunkan tekanan darah. Panas menyebabkan pembuluh darah melebar, yang mengurangi resistensi terhadap aliran darah dan dapat membantu menurunkan tekanan darah. Selain itu, pengalaman sauna yang menenangkan juga berkontribusi pada pengurangan stres, yang merupakan faktor risiko signifikan untuk tekanan darah tinggi. Kombinasi efek fisik pelebaran pembuluh darah dan efek mental pengurangan stres dapat secara efektif membantu menjaga tekanan darah pada tingkat yang lebih sehat bagi banyak individu. Penggunaan sauna secara teratur telah dikaitkan dengan tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih rendah pada beberapa studi observasional.
Peningkatan Sirkulasi dan Kesehatan Pembuluh Darah
Paparan panas yang berulang dalam sauna dapat meningkatkan fungsi endotel, yaitu lapisan sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah. Endotel yang sehat sangat penting untuk menjaga elastisitas pembuluh darah dan mengatur tonus vaskular. Fungsi endotel yang lebih baik berkontribusi pada sirkulasi darah yang lebih lancar dan mengurangi kekakuan pembuluh darah, yang merupakan faktor penting dalam pencegahan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) dan penyakit kardiovaskular lainnya. Peningkatan sirkulasi ini memastikan bahwa oksigen dan nutrisi terdistribusi secara efisien ke seluruh tubuh.
Pengurangan Stres dan Dampaknya pada Jantung
Di luar efek fisiologis langsung pada pembuluh darah dan detak jantung, sauna juga dikenal memiliki efek relaksasi yang mendalam. Panas membantu mengendurkan otot dan meredakan ketegangan. Lingkungan yang tenang sering kali mendorong kondisi mental yang lebih rileks. Stres kronis adalah faktor risiko yang diketahui untuk penyakit jantung, karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, peradangan, dan perilaku tidak sehat lainnya. Dengan mengurangi stres dan meningkatkan relaksasi, sauna dapat secara tidak langsung memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan jantung. Pengurangan hormon stres seperti kortisol juga dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular yang lebih baik dalam jangka panjang.
Bukti Ilmiah Komprehensif: Studi dari Finlandia
Penelitian paling signifikan mengenai manfaat sauna untuk kesehatan kardiovaskular sebagian besar berasal dari Finlandia. Salah satu studi yang paling sering dikutip adalah Kuopio Ischaemic Heart Disease Risk Factor Study (KIHD), sebuah studi berbasis populasi jangka panjang yang melibatkan pria paruh baya di Finlandia bagian timur. Studi ini telah menghasilkan banyak publikasi yang menunjukkan hubungan kuat antara frekuensi penggunaan sauna dan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.
Dalam salah satu temuan kunci dari studi KIHD yang diterbitkan, misalnya, pria yang menggunakan sauna 2-3 kali per minggu memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 22% lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang hanya menggunakan sauna sekali seminggu. Angka ini bahkan lebih mencolok bagi mereka yang menggunakan sauna 4-7 kali per minggu, dengan penurunan risiko hingga 48%. Manfaat ini diamati bahkan setelah memperhitungkan faktor risiko lain seperti usia, indeks massa tubuh, tekanan darah, kolesterol, merokok, dan aktivitas fisik.
Studi lanjutan dari kelompok penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa penggunaan sauna yang sering dikaitkan dengan penurunan risiko stroke. Mekanisme yang diusulkan untuk menjelaskan temuan ini mencakup efek sauna pada tekanan darah, fungsi endotel, peradangan, dan fungsi sistem saraf otonom. Panas sauna menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan peningkatan aliran darah, yang mirip dengan latihan aerobik ringan dan dapat meningkatkan kesehatan vaskular seiring waktu. Selain itu, efek relaksasi dan pengurangan stres dari sauna juga diyakini memainkan peran penting dalam mengurangi risiko kardiovaskular.
Penelitian lain dari Finlandia juga mendukung temuan ini. Sebuah studi meta-analisis yang menggabungkan data dari beberapa studi observasional menemukan bahwa penggunaan sauna yang sering (4-7 kali per minggu) dikaitkan dengan risiko yang jauh lebih rendah dari kejadian kardiovaskular utama (seperti serangan jantung atau stroke), kematian terkait penyakit kardiovaskular, dan kematian semua penyebab, dibandingkan dengan penggunaan sauna yang kurang sering (sekali per minggu). Temuan ini konsisten di berbagai kelompok usia dan jenis kelamin.
Data dari Finlandia ini memberikan bukti ilmiah yang kuat bahwa sauna bukan hanya praktik relaksasi, tetapi juga dapat menjadi komponen gaya hidup sehat yang berkontribusi pada peningkatan kesehatan kardiovaskular dan penurunan risiko penyakit jantung serta stroke. Frekuensi penggunaan sauna tampaknya menjadi prediktor penting dari besarnya manfaat yang diperoleh.
Siapa yang Harus Berhati-hati atau Menghindari Sauna?
Meskipun penelitian menunjukkan manfaat potensial dari penggunaan sauna, penting untuk diingat bahwa sauna tidak aman untuk semua orang. Panas intens dan perubahan detak jantung dapat memberikan beban pada tubuh, dan bagi individu dengan kondisi medis tertentu, risiko ini bisa lebih besar daripada manfaatnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui siapa yang sebaiknya berhati-hati atau bahkan sepenuhnya menghindari sauna.
Kondisi Medis Tertentu yang Memerlukan Kewaspadaan Tinggi atau Larangan
Beberapa kondisi kesehatan membuat seseorang berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi saat atau setelah sauna. Ini termasuk, namun tidak terbatas pada:
- Penyakit Jantung Tidak Stabil atau Parah: Individu dengan angina pektoris yang tidak stabil, gagal jantung kongestif yang parah, atau penyakit katup jantung tertentu sebaiknya menghindari sauna. Panas dapat meningkatkan beban kerja jantung dan memicu gejala atau memperburuk kondisi yang sudah ada.
- Riwayat Serangan Jantung atau Stroke Baru-baru Ini: Jika Anda baru saja mengalami serangan jantung atau stroke, sistem kardiovaskular mungkin masih rentan. Paparan panas tinggi dan perubahan tekanan darah bisa berbahaya. Waktu pemulihan yang diperlukan sebelum mempertimbangkan sauna sangat bervariasi dan harus didiskusikan secara menyeluruh dengan dokter.
- Tekanan Darah yang Tidak Terkontrol: Bagi individu dengan tekanan darah sangat tinggi yang tidak terkontrol dengan baik melalui pengobatan, sauna dapat meningkatkan risiko stroke atau kejadian kardiovaskular lainnya karena fluktuasi tekanan darah yang mungkin terjadi sebagai respons terhadap panas.
- Gangguan Irama Jantung (Aritmia) yang Tidak Terkontrol: Aritmia tertentu bisa memburuk dengan peningkatan detak jantung akibat panas sauna. Konsultasi dengan ahli jantung sangat krusial.
- Penyakit Aorta Stenosis Berat: Kondisi katup jantung ini membatasi aliran darah dari jantung. Panas sauna dapat memperburuk keterbatasan aliran darah ini dan menyebabkan pusing, pingsing, atau masalah serius lainnya.
Bagi individu dengan kondisi-kondisi di atas atau riwayat masalah jantung, konsultasi dengan dokter spesialis jantung adalah langkah pertama dan terpenting sebelum mempertimbangkan penggunaan sauna, termasuk sauna untuk penderita darah tinggi atau sauna untuk penderita penyakit jantung. Dokter dapat menilai kondisi kesehatan spesifik Anda dan memberikan saran yang dipersonalisasi mengenai apakah sauna aman bagi Anda dan tindakan pencegahan apa yang perlu diambil. Mengabaikan saran medis dalam kasus ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung sauna atau bahaya sauna untuk jantung.
Kondisi Lain yang Memerlukan Kewaspadaan
Selain kondisi kardiovaskular yang parah, ada situasi lain di mana kehati-hatian diperlukan:
- Wanita Hamil: Paparan panas tinggi dapat berisiko bagi janin, terutama pada trimester pertama. Ibu hamil sebaiknya menghindari sauna.
- Sedang Sakit atau Demam: Saat tubuh sedang melawan infeksi atau demam, sistem kardiovaskular sudah bekerja lebih keras. Menambahkan beban panas dari sauna bisa berbahaya.
- Di Bawah Pengaruh Alkohol atau Obat-obatan Rekreasional: Alkohol dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur suhu dan meningkatkan risiko dehidrasi serta masalah kardiovaskular di lingkungan panas.
- Mengkonsumsi Obat-obatan Tertentu: Beberapa obat, seperti obat untuk tekanan darah atau diuretik, dapat memengaruhi respons tubuh terhadap panas dan dehidrasi. Diskusikan penggunaan sauna dengan dokter jika Anda mengonsumsi obat secara teratur.
- Dehidrasi: Jangan memasuki sauna jika Anda sudah merasa dehidrasi. Dehidrasi dapat diperparah oleh keringat berlebih, meningkatkan risiko pusing, lemas, atau bahkan pingsan.
- Diabetes: Neuropati diabetik tertentu dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk berkeringat dan mengatur suhu. Penderita diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Memahami siapa tidak boleh sauna adalah langkah penting untuk memastikan bahwa praktik ini dilakukan dengan aman dan memberikan manfaat, bukan risiko.
Tips Penggunaan Sauna yang Aman untuk Kesehatan Kardiovaskular
Jika Anda tidak memiliki kondisi yang membuat sauna berisiko tinggi dan telah mendapat persetujuan dari dokter (terutama jika Anda memiliki riwayat kesehatan tertentu), berikut adalah beberapa tips untuk memastikan penggunaan sauna yang aman dan mendapatkan manfaat maksimal bagi kesehatan kardiovaskular Anda:
Persiapan Sebelum Sauna
- Hidrasi: Minumlah banyak air sebelum masuk ke sauna. Panas akan membuat Anda berkeringat banyak, jadi penting untuk memulai dengan tubuh yang terhidrasi dengan baik. Hindari minuman beralkohol.
- Hindari Makan Berat: Jangan langsung masuk sauna setelah makan besar. Beri waktu bagi tubuh untuk mencerna makanan. Namun, jangan juga masuk sauna dalam keadaan perut kosong hingga lemas.
- Lepaskan Perhiasan: Logam bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan luka bakar.
- Mandi Terlebih Dahulu: Ini adalah praktik kebersihan yang baik dan dapat membantu tubuh beradaptasi secara bertahap.
Saat Berada di Dalam Sauna
- Mulai dari Durasi Pendek: Jika Anda baru pertama kali atau sudah lama tidak sauna, mulailah dengan durasi yang lebih pendek, sekitar 5-10 menit. Secara bertahap tingkatkan durasi seiring waktu, namun jangan melebihi 15-20 menit per sesi, tergantung pada kenyamanan pribadi dan respons tubuh.
- Dengarkan Sinyal Tubuh: Jika Anda merasa pusing, mual, lemas, atau tidak nyaman, segera keluar dari sauna. Jangan mencoba bertahan jika tubuh Anda memberi sinyal bahaya.
- Pilih Posisi: Udara paling panas berada di bangku teratas. Jika Anda ingin sesi yang kurang intens, duduklah di bangku yang lebih rendah. Anda bisa berbaring untuk distribusi panas yang lebih merata, tetapi duduklah selama beberapa menit sebelum keluar untuk menghindari pusing.
- Jangan Memaksa: Sauna adalah tentang relaksasi, bukan ketahanan. Jangan bersaing dengan orang lain mengenai siapa yang paling lama bertahan.
Setelah Keluar dari Sauna
- Pendinginan Bertahap: Jangan langsung melompat ke dalam air dingin atau mandi air es, terutama jika Anda memiliki kondisi kardiovaskular. Biarkan tubuh mendingin secara bertahap di suhu ruangan terlebih dahulu. Pendinginan ekstrem bisa menyebabkan kejutan vaskular.
- Rehidrasi: Minumlah banyak air setelah keluar dari sauna untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat. Air mineral atau minuman elektrolit ringan bisa menjadi pilihan.
- Istirahat: Duduklah dan istirahat sejenak setelah pendinginan sebelum melanjutkan aktivitas lain.
- Hindari Sesi Berturut-turut yang Berlebihan: Jika Anda melakukan beberapa sesi sauna, pastikan ada jeda yang cukup untuk pendinginan dan rehidrasi di antaranya.
Konsultasi Medis
Kami tidak bisa cukup menekankan hal ini: jika Anda memiliki kondisi medis yang sudah ada, terutama yang berkaitan dengan jantung, tekanan darah, atau peredaran darah, selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakan sauna. Dokter adalah satu-satunya yang dapat menentukan apakah sauna aman untuk Anda berdasarkan riwayat kesehatan spesifik dan kondisi Anda saat ini. Konsultasi ini menjadi krusial untuk menghindari bahaya yang tidak diinginkan.
Kesimpulan: Sauna sebagai Bagian Gaya Hidup Sehat Jantung
Bukti ilmiah, terutama dari penelitian jangka panjang di Finlandia, semakin menguatkan gagasan bahwa penggunaan sauna secara rutin dapat memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan kardiovaskular. Dari potensi penurunan tekanan darah dan peningkatan fungsi pembuluh darah, hingga peran relaksasinya dalam mengurangi stres yang berdampak positif pada jantung, sauna menawarkan cara yang menyenangkan untuk mendukung upaya menjaga kesehatan jantung.
Namun, penting untuk diingat bahwa sauna adalah pelengkap dari gaya hidup sehat, bukan pengganti. Sauna tidak dapat menggantikan olahraga rutin, pola makan sehat, pengelolaan stres melalui metode lain, berhenti merokok, atau penggunaan obat-obatan sesuai anjuran dokter jika Anda memiliki kondisi medis. Sauna harus dilihat sebagai alat tambahan yang, jika digunakan dengan aman dan bijak, dapat berkontribusi pada kesehatan jantung yang lebih baik.
Memahami manfaatnya sekaligus mengetahui batasan dan siapa yang harus berhati-hati adalah kunci untuk mengintegrasikan sauna ke dalam rutinitas kesehatan Anda secara efektif. Bagi banyak orang, sesi sauna rutin bisa menjadi cara yang efektif untuk relaksasi, mengurangi stres, dan mendukung sistem kardiovaskular yang lebih sehat, seperti yang disarankan oleh data penelitian yang terus berkembang.
Menjaga kesehatan jantung adalah perjalanan berkelanjutan yang membutuhkan perhatian dan komitmen. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai kesehatan jantung Anda, atau ingin memahami lebih lanjut tentang faktor risiko pribadi Anda, berkonsultasi dengan profesional medis adalah langkah terbaik. Untuk mendapatkan panduan lebih lanjut mengenai kesehatan jantung atau berkonsultasi dengan dokter spesialis, Anda bisa mengunjungi jantungku.com.
REFERENSI
- Laukkanen, T., Khan, H., Zaccardi, F., Laukkanen, J. A. (2015). Association between sauna bathing and fatal cardiovascular events and all-cause mortality. JAMA Internal Medicine, 175(4), 542-548.
- Laukkanen, T., Kunutsor, S. K., Kauhanen, J., Laukkanen, J. A. (2018). Sauna bathing and the incidence of stroke: a prospective cohort study. Neurology, 90(22), e1934-e1940.
- Mayo Clinic. (2021). Sauna: Are there health benefits?. Retrieved from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/consumer-health/expert-answers/sauna/faq-20057936
- World Health Organization. (2020). Cardiovascular diseases (CVDs). Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cardiovascular-diseases-(cvds)
Tanggapan (0 )