Hipertrofi Ventrikel Kiri (LVH) adalah kondisi medis yang sering menjadi perhatian dalam konteks kesehatan jantung, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti tekanan darah tinggi. Secara sederhana, LVH menggambarkan penebalan pada otot jantung yang membentuk bilik kiri (ventrikel kiri). Ventrikel kiri adalah bagian jantung yang paling besar dan paling kuat, bertugas memompa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Ketika ventrikel kiri dipaksa bekerja lebih keras secara terus-menerus, seperti yang terjadi pada banyak kondisi, ototnya dapat menebal dan membesar sebagai respons adaptif. Namun, penebalan ini, alih-alih membuat jantung lebih kuat dalam jangka panjang, justru bisa menimbulkan masalah serius yang berdampak pada fungsi jantung secara keseluruhan.
Mengenal Lebih Dalam Hipertrofi Ventrikel Kiri (LVH)
Seperti yang telah dijelaskan, Hipertrofi Ventrikel Kiri, atau disingkat LVH, adalah kondisi di mana dinding otot bilik jantung kiri mengalami penebalan dan pembesaran yang tidak normal. Anda bisa membayangkannya seperti otot bisep yang membesar karena latihan beban yang intens; dalam kasus LVH, beban kerja yang meningkat secara kronis pada jantung menyebabkan otot ventrikel kiri mengalami pertumbuhan berlebihan. Ini merupakan respons adaptif awal dari tubuh untuk mencoba mengatasi peningkatan beban kerja tersebut, memastikan bahwa jantung masih bisa memompa darah secara efektif meskipun menghadapi resistensi atau volume yang lebih besar.
Pada kondisi normal, ketebalan dinding ventrikel kiri berada dalam rentang tertentu. Pada penderita LVH, ketebalan ini melebihi batas normal tersebut. Penebalan otot jantung ini bisa terjadi ke arah dalam (konsentris, memperkecil ruang bilik) atau ke arah luar (eksentris, memperbesar ukuran bilik namun dinding tetap menebal). Jenis penebalan ini sering kali berkaitan erat dengan penyebab yang mendasarinya.
Penting untuk dipahami bahwa LVH dalam banyak kasus bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan merupakan tanda atau indikator bahwa jantung sedang bekerja di bawah tekanan berlebihan untuk jangka waktu yang lama. Istilah lain yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi ini adalah penebalan jantung atau penebalan otot jantung pada bilik kiri.
Apa Penyebab Utama Hipertrofi Ventrikel Kiri (LVH)?
Penebalan otot jantung pada ventrikel kiri terjadi ketika jantung dipaksa untuk bekerja melawan beban kerja yang lebih tinggi dari biasanya secara konsisten. Penyebab paling umum dan utama dari Hipertrofi Ventrikel Kiri adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Ketika tekanan darah di arteri tinggi, ventrikel kiri harus mengerahkan lebih banyak kekuatan untuk mendorong darah keluar melawan resistensi tersebut. Seiring waktu, upaya ekstra ini menyebabkan otot-ototnya menebal, serupa dengan bagaimana otot rangka membesar saat berolahraga secara teratur.
Hubungan antara LVH dan hipertensi sangat kuat. Hipertensi kronis meningkatkan apa yang dikenal sebagai afterload jantung – beban atau tekanan yang harus diatasi oleh ventrikel kiri untuk mengeluarkan darah. Untuk mempertahankan curah jantung yang adekuat (jumlah darah yang dipompa per menit), otot jantung beradaptasi dengan menebal. Ini memungkinkan setiap serat otot menghasilkan lebih banyak kekuatan, sehingga bilik kiri secara keseluruhan dapat memompa melawan tekanan yang lebih tinggi.
Selain hipertensi, ada beberapa penyebab lain yang dapat memicu LVH, antara lain:
- Penyakit Katup Aorta: Katup aorta yang menyempit (stenosis aorta) atau bocor (regurgitasi aorta) memaksa ventrikel kiri bekerja lebih keras. Stenosis aorta meningkatkan afterload (tekanan melawan aliran keluar), sementara regurgitasi aorta meningkatkan preload (volume darah yang kembali ke bilik kiri setelah dipompa), keduanya memicu respons hipertrofi.
- Kardiomiopati Hipertrofik: Ini adalah kondisi genetik bawaan di mana otot jantung menebal secara tidak normal tanpa adanya beban kerja berlebih yang jelas. Penebalan ini seringkali tidak merata dan dapat mengganggu aliran darah serta fungsi listrik jantung. LVH akibat kardiomiopati hipertrofik memiliki karakteristik yang berbeda dari LVH akibat hipertensi dan merupakan penyebab umum kematian mendadak pada atlet muda.
- Koarktasio Aorta: Penyempitan pada aorta (pembuluh darah utama yang keluar dari ventrikel kiri) juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan yang harus diatasi oleh ventrikel kiri, memicu LVH.
- Kondisi Atlet: Atlet yang menjalani latihan intensif dan teratur, terutama atlet cabang olahraga kekuatan atau daya tahan, dapat mengalami penebalan fisiologis pada ventrikel kiri yang dikenal sebagai "athletic heart" atau jantung atlet. Penebalan ini biasanya proporsional, tidak disertai kekakuan, dan berfungsi secara normal atau bahkan lebih efisien. Penting untuk membedakan LVH fisiologis pada atlet ini dari LVH patologis yang disebabkan oleh penyakit seperti hipertensi, meskipun terkadang sulit.
- Obesitas: Obesitas dapat meningkatkan volume darah dan curah jantung yang dibutuhkan tubuh, serta seringkali terkait dengan hipertensi. Kombinasi ini dapat meningkatkan beban kerja pada ventrikel kiri.
Baca juga: Penyakit Katup Jantung: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatannya
Dari semua penyebab ini, hipertensi tetap menjadi faktor risiko yang paling umum dan paling signifikan dalam menyebabkan LVH di populasi umum. LVH akibat hipertensi adalah salah satu bentuk kerusakan organ target yang paling sering terjadi pada penderita tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
Gejala Hipertrofi Ventrikel Kiri: Tanda yang Perlu Diwaspadai
Salah satu aspek yang membuat Hipertrofi Ventrikel Kiri berbahaya adalah bahwa kondisi ini seringkali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. LVH dapat berkembang secara diam-diam selama bertahun-tahun, terutama jika penyebabnya seperti hipertensi berkembang perlahan dan tidak terdeteksi atau tidak terkontrol dengan baik. Inilah sebabnya mengapa pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk pengukuran tekanan darah, sangat penting.
Gejala LVH biasanya muncul ketika penebalan otot sudah cukup signifikan, mempengaruhi fungsi jantung secara substansial, atau ketika komplikasi mulai timbul. Gejala yang mungkin dirasakan penderita LVH meliputi:
- Sesak Napas (Dispnea): Ini adalah salah satu gejala yang paling umum, terutama saat beraktivitas fisik atau saat berbaring datar (ortopnea). Penebalan dan kekakuan ventrikel kiri menyebabkan darah menumpuk di atrium kiri dan pembuluh darah paru-paru, mirip dengan gejala gagal jantung.
- Nyeri Dada atau Ketidaknyamanan (Angina): Otot jantung yang menebal membutuhkan lebih banyak suplai darah dan oksigen. Jika suplai darah melalui arteri koroner tidak mencukupi (misalnya karena penyempitan koroner atau ketidaksesuaian suplai/permintaan), dapat terjadi iskemia yang menimbulkan nyeri dada, seringkali terasa seperti tertekan atau berat.
- Palpitasi (Jantung Berdebar-debar): Perubahan struktural dan listrik pada jantung yang menebal dapat memicu aritmia, yang dirasakan sebagai sensasi jantung berdebar kencang, tidak teratur, atau melewatkan detak.
- Pusing atau Pingsan (Sinkope/Presinkope): Hal ini dapat terjadi jika LVH menyebabkan gangguan irama jantung yang parah, penurunan signifikan dalam kemampuan pompa jantung (curah jantung), atau penyempitan saluran keluar ventrikel kiri (terutama pada kardiomiopati hipertrofik obstruktif).
- Mudah Lelah (Fatigue): Penurunan kemampuan jantung untuk memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh dapat menyebabkan pasokan oksigen ke otot dan organ lain berkurang, mengakibatkan rasa lelah yang berlebihan bahkan dengan aktivitas ringan.
Jika Anda mengalami salah satu gejala ini, terutama jika Anda memiliki faktor risiko seperti hipertensi, riwayat keluarga penyakit jantung, atau pernah didiagnosis memiliki LVH, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Meskipun gejala-gejala ini bisa disebabkan oleh kondisi lain, evaluasi medis diperlukan untuk menentukan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Bagaimana LVH Dideteksi? EKG dan Echo Jantung
Deteksi dini Hipertrofi Ventrikel Kiri sangat penting untuk memungkinkan intervensi yang tepat waktu dan mengurangi risiko komplikasi. LVH seringkali dideteksi saat seseorang menjalani pemeriksaan jantung karena adanya faktor risiko (seperti hipertensi) atau gejala yang dicurigai terkait jantung.
Dua pemeriksaan utama yang sering digunakan untuk mendeteksi LVH adalah Elektrokardiogram (EKG) dan Ekokardiografi (Echo) jantung.
Elektrokardiogram (EKG)
EKG adalah pemeriksaan yang merekam aktivitas listrik jantung. Ini adalah tes yang cepat, non-invasif, dan relatif murah, sering menjadi pemeriksaan awal dalam evaluasi jantung. LVH dapat menunjukkan pola tertentu pada EKG karena massa otot yang lebih besar menghasilkan sinyal listrik yang lebih kuat (voltase yang lebih tinggi). Dokter akan mencari tanda-tanda seperti:
- Peningkatan tinggi gelombang R di sadapan tertentu (misal: V5 atau V6).
- Peningkatan kedalaman gelombang S di sadapan lain (misal: V1 atau V2).
- Adanya skor voltase tertentu (misal: kriteria Sokolow-Lyon, Cornell voltage) yang melebihi ambang batas.
- Perubahan pada segmen ST dan gelombang T, yang bisa menandakan ketegangan (strain) pada otot jantung yang menebal.
Namun, penting untuk memahami bahwa EKG memiliki keterbatasan dalam mendiagnosis LVH. Hasil EKG yang menunjukkan kemungkinan LVH (hasil EKG LVH artinya dicurigai adanya penebalan) tidak selalu pasti; bisa saja merupakan positif palsu, terutama pada individu muda atau atlet dengan dada kurus. Sebaliknya, EKG juga bisa tampak normal meskipun LVH sudah ada, terutama pada kasus LVH yang ringan atau jenis penebalan tertentu. Oleh karena itu, EKG sering dianggap sebagai tes skrining yang memberikan petunjuk awal, tetapi diagnosis pasti LVH biasanya memerlukan pemeriksaan yang lebih akurat.
Ekokardiografi (Echo Jantung)
Ekokardiografi, atau Echo jantung, adalah pemeriksaan ultrasonografi jantung. Ini adalah metode diagnostik yang paling akurat dan menjadi standar emas (gold standard) untuk mendiagnosis dan menilai tingkat keparahan LVH. Echo menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar bergerak jantung.
Baca juga: Ekokardiogram (USG Jantung) Fungsi, Persiapan, Hasil
Dengan Echo, dokter dapat secara langsung melihat dan mengukur:
- Ketebalan Dinding Ventrikel Kiri: Echo memungkinkan pengukuran yang tepat dari ketebalan dinding septum (sekat antar bilik) dan dinding posterior (belakang) ventrikel kiri selama jantung berkontraksi dan berelaksasi. Peningkatan ketebalan di atas ambang batas tertentu mengindikasikan LVH.
- Massa Ventrikel Kiri: Berdasarkan pengukuran ketebalan dinding dan dimensi bilik, Echo dapat memperkirakan total massa otot ventrikel kiri. Peningkatan massa ventrikel kiri yang disesuaikan dengan ukuran tubuh (indeks massa ventrikel kiri) adalah indikator kunci LVH.
- Ukuran dan Bentuk Bilik Kiri: Echo juga dapat menilai ukuran dan bentuk ventrikel kiri, serta mengidentifikasi apakah penebalan menyebabkan penyempitan ruang bilik atau tidak.
- Fungsi Jantung: Selain struktur, Echo sangat baik dalam menilai fungsi jantung. Ini termasuk fungsi pompa (fungsi sistolik, diukur dengan fraksi ejeksi) dan yang sangat penting pada LVH, fungsi relaksasi (fungsi diastolik). Penilaian disfungsi diastolik pada pasien LVH memberikan informasi penting mengenai progresivitas kondisi dan risiko gagal jantung.
Interpretasi Hasil Echo Jantung Penebalan akan memberikan gambaran yang jelas mengenai keberadaan, tingkat keparahan LVH, jenis penebalannya, dan dampaknya terhadap fungsi jantung. Oleh karena itu, jika ada kecurigaan LVH berdasarkan EKG atau faktor risiko, Echo jantung seringkali menjadi langkah selanjutnya untuk konfirmasi dan evaluasi yang komprehensif.
Mengapa LVH Berbahaya? Risiko Komplikasi Serius
Pada awalnya, penebalan otot jantung mungkin tampak sebagai adaptasi yang bermanfaat, memungkinkan jantung untuk terus memompa darah secara efektif meskipun ada beban berlebih. Namun, seiring waktu, LVH dapat menjadi tidak adaptif dan justru merusak fungsi jantung. Mengapa LVH berbahaya? Ini karena LVH adalah faktor risiko independen yang kuat untuk berbagai masalah kardiovaskular yang serius. Ini berarti, bahkan jika faktor risiko lain dikendalikan, keberadaan LVH itu sendiri sudah meningkatkan kemungkinan terjadinya kejadian kardiovaskular yang merugikan.
Berikut adalah beberapa risiko dan komplikasi potensial LVH yang bisa timbul:
- Gagal Jantung (Heart Failure): Otot ventrikel kiri yang menebal menjadi lebih kaku dan kurang elastis. Kekakuan ini mempersulit bilik kiri untuk berelaksasi dan terisi darah dengan baik selama fase istirahat (diastole). Ini dikenal sebagai disfungsi diastolik. Meskipun kemampuan memompa (fungsi sistolik) mungkin masih normal pada awalnya, gangguan pengisian ini pada akhirnya dapat menyebabkan penumpukan darah di paru-paru dan bagian tubuh lain, menyebabkan gejala gagal jantung seperti sesak napas, kelelahan, dan pembengkakan. Seiring waktu, penebalan yang berlebihan juga bisa membuat serat otot jantung "kelelahan" dan akhirnya kehilangan kemampuannya untuk berkontraksi dengan kuat, menyebabkan disfungsi sistolik dan gagal jantung yang lebih parah.
- Gangguan Irama Jantung (Aritmia): Struktur otot jantung yang menebal dan seringkali disertai jaringan parut dapat mengganggu jalur listrik normal jantung. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya berbagai jenis aritmia, termasuk fibrilasi atrium (irama cepat dan tidak teratur pada bilik atas jantung) dan aritmia ventrikel yang lebih berbahaya. Fibrilasi atrium meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah di atrium kiri, yang jika terlepas dapat menyebabkan stroke. Aritmia ventrikel, seperti takikardia ventrikel atau fibrilasi ventrikel, bisa sangat berbahaya dan berpotensi menyebabkan kematian mendadak.
- Serangan Jantung (Infark Miokard): Otot jantung yang menebal memerlukan lebih banyak suplai darah dan oksigen. Namun, pada LVH, pembuluh darah koroner (yang memberi makan otot jantung) mungkin tidak mampu tumbuh dan melayani kebutuhan otot yang membesar ini. Ketidaksesuaian antara suplai dan permintaan ini membuat otot jantung lebih rentan terhadap iskemia (kekurangan oksigen), terutama saat stres atau aktivitas fisik. LVH juga seringkali terjadi bersamaan dengan aterosklerosis (penumpukan plak di arteri), yang semakin memperburuk aliran darah ke otot jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung.
- Stroke: LVH meningkatkan risiko stroke melalui beberapa mekanisme. Seperti disebutkan, LVH dapat menyebabkan fibrilasi atrium, sumber utama bekuan darah yang dapat berpindah ke otak dan menyebabkan stroke iskemik. Selain itu, LVH itu sendiri merupakan penanda penyakit kardiovaskular yang lebih luas, termasuk penyakit pembuluh darah otak.
- Kematian Mendadak (Sudden Cardiac Death): Ini adalah komplikasi paling tragis dari LVH. Aritmia ventrikel yang dipicu oleh perubahan struktural dan listrik pada otot jantung yang menebal dan jaringan parut adalah penyebab utama kematian mendadak pada pasien LVH.
Baca juga: Apa Itu ICD? Fungsi, Cara Kerja, Beda dengan Pacemaker
Dengan demikian, LVH bukan sekadar temuan pada pemeriksaan jantung; ini adalah tanda peringatan serius bahwa jantung berada dalam kondisi stres kronis dan berisiko tinggi mengalami kejadian kardiovaskular di masa depan. Mengenali dan mengelola LVH serta penyebabnya adalah langkah penting untuk mengurangi risiko ini.
Penanganan LVH: Mengatasi Akar Penyebab dan Mengelola Risiko
Penanganan Hipertrofi Ventrikel Kiri sebagian besar berfokus pada pengelolaan penyebab yang mendasarinya dan mengurangi faktor risiko untuk mencegah progresivitas LVH serta timbulnya komplikasi. Tujuan utama penanganan adalah mengurangi beban kerja pada ventrikel kiri, yang pada gilirannya dapat menyebabkan regresi (penyusutan ukuran) LVH atau setidaknya menghentikan perkembangannya dan mencegah komplikasi serius.
Mengingat bahwa hipertensi adalah penyebab paling umum LVH, pengendalian tekanan darah yang ketat dan efektif adalah pilar utama penanganan pada kasus LVH akibat hipertensi. Ini seringkali melibatkan kombinasi:
- Perubahan Gaya Hidup: Ini mencakup diet rendah garam dan lemak jenuh, mempertahankan berat badan ideal, olahraga teratur (sesuai anjuran dokter), membatasi konsumsi alkohol, dan berhenti merokok. Perubahan gaya hidup ini dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi beban pada jantung.
- Obat-obatan Antihipertensi: Berbagai kelas obat dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Beberapa jenis obat, seperti penghambat ACE (Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitors), ARB (Angiotensin II Receptor Blockers), beta-blocker, dan beberapa jenis diuretik, telah terbukti efektif dalam menyebabkan regresi LVH. Dokter akan memilih obat yang paling sesuai berdasarkan kondisi individu pasien, tingkat keparahan hipertensi, dan adanya kondisi medis lainnya. Pengobatan seringkali bersifat jangka panjang dan perlu dipantau secara teratur.
Selain mengendalikan hipertensi, penanganan juga mencakup penanganan penyebab lain yang mungkin mendasari LVH:
- Jika LVH disebabkan oleh penyakit katup, penanganan mungkin melibatkan perbaikan atau penggantian katup melalui prosedur bedah atau kateter.
- Pada kasus kardiomiopati hipertrofik, penanganan lebih kompleks dan mungkin melibatkan obat-obatan untuk mengurangi gejala dan risiko aritmia, prosedur untuk mengurangi penebalan yang menghalangi aliran darah (seperti myectomy atau ablasi septal), atau pemasangan ICD (Implantable Cardioverter-Defibrillator) untuk mencegah kematian mendadak pada pasien berisiko tinggi.
Pertanyaan yang sering muncul adalah, "Bisakah LVH Sembuh?" atau "Bisakah LVH kembali normal?". Pada banyak kasus LVH yang disebabkan oleh hipertensi, LVH dapat mengalami regresi (mengurangi ukuran atau ketebalan) secara signifikan dengan pengelolaan tekanan darah yang efektif dan jangka panjang. Ini berarti bahwa LVH bisa menjadi kurang parah atau bahkan kembali ke ukuran normal. Namun, kemampuan regresi bervariasi antar individu dan tergantung pada tingkat keparahan LVH, durasi paparan terhadap penyebab, dan respons terhadap pengobatan. Bahkan jika LVH tidak sepenuhnya kembali normal, mengendalikan penyebabnya dan mengurangi ukurannya dapat secara substansial mengurangi risiko komplikasi seperti gagal jantung, aritmia, dan kejadian kardiovaskular lainnya. Pada kardiomiopati hipertrofik bawaan, penebalan otot bersifat genetik dan umumnya tidak bisa "sembuh" atau kembali normal, penanganan lebih berfokus pada pengelolaan gejala dan pencegahan komplikasi.
Terakhir, jika komplikasi LVH sudah terjadi (misalnya gagal jantung atau aritmia), penanganan akan mencakup terapi spesifik untuk kondisi tersebut, seperti obat-obatan untuk gagal jantung, antikoagulan untuk mencegah bekuan darah pada fibrilasi atrium, atau prosedur ablasi untuk mengelola aritmia tertentu.
Pendekatan penanganan LVH bersifat multifaset dan memerlukan kerjasama erat antara pasien dan tim medis. Penting untuk patuh pada rencana pengobatan, melakukan perubahan gaya hidup yang dianjurkan, dan menjalani kontrol rutin untuk memantau tekanan darah, LVH, dan fungsi jantung.
Kesimpulan: Pentingnya Deteksi Dini dan Pengelolaan LVH
Hipertrofi Ventrikel Kiri (LVH) adalah kondisi serius yang ditandai dengan penebalan otot ventrikel kiri jantung, paling sering sebagai respons terhadap beban kerja berlebih akibat hipertensi. Meskipun awalnya merupakan adaptasi, LVH yang tidak terkontrol dapat menjadi tidak adaptif dan merupakan faktor risiko independen yang signifikan untuk berbagai komplikasi kardiovaskular yang mengancam jiwa, termasuk gagal jantung, aritmia, serangan jantung, stroke, dan kematian mendadak.
LVH seringkali asimtomatik pada tahap awal, sehingga deteksi dini menjadi krusial. Pemeriksaan seperti EKG dapat memberikan petunjuk awal, tetapi Ekokardiografi (Echo) adalah metode paling akurat untuk diagnosis dan penilaian. Mengelola penyebab LVH, terutama dengan mengendalikan tekanan darah pada kasus hipertensi, adalah kunci penanganan. Dengan penanganan yang tepat dan patuh, LVH dapat mengalami regresi, progresinya dapat diperlambat, dan risiko komplikasi serius dapat diminimalkan.
Tingkatkan Kewaspadaan Anda Terhadap Kesehatan Jantung
Memahami kondisi seperti Hipertrofi Ventrikel Kiri adalah langkah awal penting dalam menjaga kesehatan jantung Anda. Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit jantung seperti hipertensi, atau jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan, jangan tunda untuk mencari nasihat medis profesional. Deteksi dini dan pengelolaan yang tepat adalah kunci untuk hidup lebih sehat dengan jantung yang kuat.
Untuk informasi kesehatan jantung yang lebih mendalam, panduan praktis, atau kemudahan akses konsultasi dengan dokter spesialis jantung, Anda dapat memanfaatkan sumber daya terpercaya. Pelajari lebih lanjut dan dapatkan dukungan untuk kesehatan jantung Anda melalui jantungku.com, platform yang siap membantu Anda mengelola kesehatan jantung dengan lebih baik.
REFERENSI
- World Health Organization. (2023). Hypertension. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension
- American Heart Association. (2021). What is Left Ventricular Hypertrophy?. Retrieved from https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/high-blood-pressure-tools-and-resources/what-is-left-ventricular-hypertrophy-lvh
- Mayo Clinic. (2022). Left ventricular hypertrophy. Retrieved from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/left-ventricular-hypertrophy/symptoms-causes/syc-20350460
- National Heart, Lung, and Blood Institute. (n.d.). High Blood Pressure. Retrieved from https://www.nhlbi.nih.gov/health/high-blood-pressure
- Cleveland Clinic. (2022). Left Ventricular Hypertrophy (LVH). Retrieved from https://my.clevelandclinic.com/health/diseases/22196-left-ventricular-hypertrophy
Tanggapan (0 )