Konsultasi dengan dokter spesialis jantung sekarang! Konsultasi Sekarang →

Blog Jantungku

Aritmia: Kenali Gejala Detak Jantung Tidak Normal

Pernahkah merasakan jantung berdebar tidak biasa? Sensasi detak jantung tidak normal ini bisa jadi tanda aritmia, gangguan irama jantung. Memahami apa itu aritmia, berbagai jenisnya (seperti takikardia, bradikardia, fibrilasi atrium), serta mengenali gejala aritmia yang perlu diwaspadai adalah kunci menjaga kesehatan jantung Anda. Artikel ini memandu Anda mengenal aritmia lebih dekat dan kapan harus mencari pertolongan medis.

0
3
Aritmia: Kenali Gejala Detak Jantung Tidak Normal

Siapa yang tidak pernah merasakan jantung berdebar-debar kencang, mungkin karena kaget, cemas, atau setelah berolahraga keras? Sensasi itu seringkali normal. Namun, bagaimana jika detak jantung terasa tidak biasa tanpa alasan yang jelas, seperti berdebar sangat cepat saat istirahat, sangat lambat, atau bahkan terasa melompat dan tidak teratur? Perasaan ini bisa jadi merupakan tanda adanya gangguan pada sistem kelistrikan alami jantung, sebuah kondisi yang dikenal sebagai aritmia. Memahami apa itu aritmia dan mengenali gejalanya adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung Anda.

Sebelum membahas aritmia, mari kita pahami bagaimana jantung seharusnya berdetak. Jantung kita memiliki sistem kelistrikan internal yang sangat canggih. Sistem ini menghasilkan impuls listrik kecil yang berjalan melalui jalur-jalur khusus di dalam jantung. Impuls listrik inilah yang memberi tahu otot jantung kapan harus berkontraksi (memompa darah) dan berelaksasi (mengisi darah), menghasilkan detak jantung yang teratur dan ritmis, biasanya berkisar antara 60 hingga 100 kali per menit saat istirahat. Irama jantung yang teratur ini sangat penting agar jantung dapat memompa darah ke seluruh tubuh secara efisien, memastikan setiap organ mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan.

Definisi Aritmia

Aritmia, atau disebut juga gangguan irama jantung, terjadi ketika impuls listrik yang mengontrol detak jantung tidak bekerja dengan baik. Ini bisa berarti jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau dengan irama yang tidak teratur. Dalam bahasa medis yang sederhana, Aritmia adalah saat irama jantung Anda berdetak tidak normal. Gangguan ini bisa terjadi di berbagai bagian jantung, mulai dari ruang atas (atrium) hingga ruang bawah (ventrikel), dan mempengaruhi bagaimana jantung memompa darah. Meskipun tidak semua aritmia berbahaya, beberapa jenis bisa serius dan memerlukan perhatian medis.

Penyebab Umum Aritmia

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan sistem kelistrikan jantung terganggu dan memicu Aritmia. Beberapa penyebab aritmia yang umum meliputi:

  • Kondisi jantung yang mendasarinya, seperti penyakit arteri koroner, kelainan katup jantung, atau riwayat serangan jantung.
  • Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
  • Diabetes.
  • Gangguan pada kelenjar tiroid (hipertiroidisme atau hipotiroidisme).
  • Ketidakseimbangan elektrolit dalam darah (seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium).
  • Obat-obatan tertentu, termasuk obat resep, obat bebas, dan suplemen.
  • Konsumsi alkohol atau kafein berlebihan.
  • Merokok.
  • Stres emosional atau fisik yang parah.
  • Kurang tidur.
  • Apnea tidur (gangguan pernapasan saat tidur).
  • Faktor genetik atau keturunan.
  • Usia (risiko meningkat seiring bertambahnya usia).

Memahami penyebab potensial dapat membantu dalam pengelolaan dan pencegahan Aritmia.

Mengenal Jenis-Jenis Aritmia

Aritmia bukanlah satu kondisi tunggal, melainkan istilah umum untuk berbagai gangguan irama jantung. Ada banyak jenis aritmia, yang diklasifikasikan berdasarkan di mana gangguan itu berasal di jantung dan apakah menyebabkan jantung berdetak cepat, lambat, atau tidak teratur. Mari kita kenali beberapa jenis aritmia yang paling umum.

Takikardia: Ketika Jantung Berdetak Cepat

Takikardia berasal dari kata Yunani "tachys" yang berarti cepat dan "kardia" yang berarti jantung. Jadi, Takikardia adalah kondisi ketika jantung berdetak terlalu cepat. Untuk kebanyakan orang dewasa, detak jantung istirahat yang lebih dari 100 denyut per menit dianggap sebagai Takikardia. Detak jantung yang cepat ini bisa terjadi karena impuls listrik yang terlalu banyak dihasilkan, atau jalur listrik yang tidak biasa menyebabkan impuls berputar-putar di dalam jantung. Takikardia bisa terasa dramatis, membuat penderitanya merasa jantungnya "berpacu" atau "melompat". Ada berbagai jenis Takikardia tergantung di mana asalnya, seperti Takikardia Supraventrikular (berasal dari ruang atas jantung) atau Takikardia Ventrikular (berasal dari ruang bawah jantung, yang seringkali lebih serius).

Bradikardia: Ketika Jantung Berdetak Lambat

Kebalikan dari Takikardia, Bradikardia adalah kondisi di mana jantung berdetak terlalu lambat. Bagi sebagian besar orang dewasa, detak jantung istirahat yang kurang dari 60 denyut per menit dianggap sebagai Bradikardia. Detak jantung yang lambat ini bisa terjadi karena sistem kelistrikan alami (pacu jantung alami) menghasilkan impuls terlalu sedikit, atau karena impuls listrik terhambat dalam perjalanannya melalui jantung. Meskipun detak jantung yang lambat bisa normal pada atlet yang sangat fit, pada orang lain, Bradikardia dapat menyebabkan gejala karena tubuh tidak mendapatkan cukup darah kaya oksigen.

Fibrilasi Atrium: Irama Jantung Tidak Teratur

Fibrilasi Atrium, sering disingkat Afib, adalah salah satu jenis aritmia yang paling umum dan paling banyak dibicarakan. Afib terjadi ketika ruang atas jantung (atrium) berdetak sangat cepat dan tidak teratur, bukan berkontraksi secara terkoordinasi. Impuls listrik di atrium menjadi kacau, menyebabkan atrium "bergetar" atau berfibrilasi, alih-alih memompa darah dengan efektif. Karena atrium berdetak tidak teratur, ruang bawah jantung (ventrikel) menerima impuls listrik yang tidak teratur juga, menyebabkan detak jantung secara keseluruhan menjadi cepat dan tidak beraturan. Fibrilasi atrium dapat meningkatkan risiko stroke karena darah bisa menggenang di atrium yang bergetar dan membentuk gumpalan.

Selain ketiga jenis utama ini, ada banyak jenis aritmia lainnya, masing-masing dengan karakteristik dan potensi risiko yang berbeda. Namun, Takikardia, Bradikardia, dan Fibrilasi Atrium adalah yang paling sering ditemui dan penting untuk dikenali gejalanya.

Gejala Aritmia yang Perlu Diwaspadai

Gejala aritmia sangat bervariasi dari satu orang ke orang lain. Beberapa orang dengan aritmia mungkin tidak merasakan gejala apa pun, dan kondisi mereka baru diketahui saat pemeriksaan medis rutin. Namun, banyak juga yang mengalami gejala yang terasa jelas dan mengganggu. Mengenali tanda dan gejala aritmia yang paling umum sangat penting agar Anda tahu kapan harus mencari pertolongan.

Palpitasi atau Sensasi Jantung Berdebar

Salah satu gejala aritmia yang paling sering dan paling dikenali adalah palpitasi, atau sensasi jantung berdebar kencang, tidak teratur, atau terasa melompat di dada. Palpitasi bisa digambarkan dengan berbagai cara oleh penderitanya, seperti:

  • Jantung terasa "berlari" atau berpacu.
  • Jantung terasa "melompat-lompat" atau melewatkan satu detak.
  • Jantung terasa "bergetar" di dada.
  • Terasa denyutan kuat di leher atau tenggorokan.

Sensasi palpitasi ini bisa berlangsung hanya beberapa detik atau bisa bertahan selama menit. Palpitasi bisa terjadi saat Anda sedang beraktivitas, beristirahat, atau bahkan saat tidur. Meskipun palpitasi bisa disebabkan oleh hal-hal yang tidak berbahaya seperti stres, kafein, atau olahraga, jika terjadi sering, tiba-tiba, atau disertai gejala lain, bisa jadi itu adalah tanda aritmia dan perlu diperiksakan.

Gejala Umum Lainnya

Selain palpitasi, gangguan irama jantung dapat menyebabkan berbagai gejala lain karena jantung tidak memompa darah secara efektif ke otak dan bagian tubuh lainnya. Gejala umum aritmia lainnya meliputi:

  • Pusing atau Sakit Kepala Ringan: Terjadi ketika otak tidak menerima cukup darah akibat detak jantung yang terlalu cepat atau lambat.
  • Lemas atau Kelelahan: Tubuh tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup, menyebabkan rasa lemas bahkan setelah istirahat.
  • Sesak Napas: Jantung yang berdetak tidak efektif dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru, atau tubuh kekurangan oksigen.
  • Nyeri Dada atau Ketidaknyamanan di Dada: Terkadang aritmia dapat menyebabkan nyeri dada, terutama jika dikaitkan dengan penyakit jantung koroner.
  • Pingsan atau Hampir Pingsan (Sinkop): Jika otak kekurangan suplai darah secara signifikan dan tiba-tiba, seseorang bisa pingsan. Ini adalah gejala yang serius.

Penting untuk diingat bahwa intensitas dan kombinasi gejala ini bisa sangat bervariasi. Beberapa orang mungkin hanya mengalami satu gejala, sementara yang lain mengalami beberapa gejala sekaligus. Beberapa aritmia, terutama yang tidak berbahaya, mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali.

Risiko dan Komplikasi Aritmia

Mengapa Aritmia tidak boleh diabaikan? Meskipun beberapa jenis aritmia bersifat ringan dan tidak memerlukan pengobatan khusus, jenis lainnya bisa sangat serius dan meningkatkan risiko komplikasi yang mengancam jiwa jika tidak ditangani. Risiko dan komplikasi Aritmia yang paling penting untuk diketahui adalah:

  • Stroke: Ini adalah risiko utama dari Fibrilasi Atrium. Karena atrium berdetak tidak teratur, darah bisa menggenang dan membentuk gumpalan. Gumpalan ini bisa lepas dan terbawa aliran darah ke otak, menyebabkan stroke.
  • Gagal Jantung: Jika jantung berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat dalam jangka waktu lama, atau jika iramanya sangat tidak teratur, jantung bisa menjadi kurang efektif dalam memompa darah. Ini bisa menyebabkan jantung melemah dan akhirnya menyebabkan gagal jantung.
  • Henti Jantung Mendadak: Beberapa jenis aritmia ventrikular (yang berasal dari ruang bawah jantung), seperti Takikardia Ventrikular atau Fibrilasi Ventrikular, bisa sangat berbahaya dan dapat menyebabkan henti jantung mendadak, di mana jantung berhenti memompa dan memerlukan intervensi medis darurat segera.

Mengingat potensi komplikasi yang serius ini, penting untuk tidak mengabaikan gejala aritmia dan mencari evaluasi medis jika Anda mengalaminya. Diagnosis dini dan pengelolaan yang tepat dapat secara signifikan mengurangi risiko komplikasi.

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?

Merasakan detak jantung yang tidak biasa sesekali mungkin bukan alasan untuk panik. Namun, ada situasi tertentu di mana Anda harus segera mencari bantuan medis atau setidaknya berkonsultasi dengan dokter.

Tanda Bahaya: Segera ke Dokter

Beberapa gejala aritmia merupakan tanda bahaya yang memerlukan perhatian medis darurat. Segera hubungi layanan medis darurat atau pergi ke unit gawat darurat terdekat jika Anda mengalami palpitasi atau detak jantung tidak normal yang disertai dengan:

  • Nyeri dada yang parah atau tekanan di dada.
  • Sesak napas yang parah atau kesulitan bernapas.
  • Pingsan atau kehilangan kesadaran.
  • Kelemahan yang tiba-tiba dan parah.
  • Rasa lemas, pusing, dan pandangan kabur secara bersamaan.

Gejala-gejala ini bisa menandakan kondisi yang lebih serius yang memerlukan evaluasi dan penanganan segera.

Konsultasi dengan Dokter Jantung

Jika Anda mengalami gejala aritmia yang persisten atau berulang, seperti palpitasi yang sering, detak jantung yang terus-menerus terasa lambat atau cepat tanpa penyebab yang jelas, atau gejala lain seperti pusing atau lemas yang membuat Anda khawatir, sebaiknya jadwalkan konsultasi dengan dokter. Dokter umum Anda dapat melakukan evaluasi awal dan, jika perlu, merujuk Anda ke dokter spesialis jantung (kardiolog).

Mengunjungi dokter jantung memungkinkan Anda mendapatkan diagnosis yang tepat. Dokter akan menanyakan tentang riwayat kesehatan Anda, melakukan pemeriksaan fisik, dan mungkin menyarankan beberapa tes, seperti Elektrokardiogram (EKG), monitor Holter (alat rekam EKG portabel selama 24 jam atau lebih), ekokardiogram (USG jantung), atau studi elektrofisiologi. Diagnosis yang akurat adalah kunci untuk menentukan apakah gangguan irama jantung Anda berbahaya dan, jika ya, apa pilihan pengobatan aritmia yang paling tepat untuk Anda. Pilihan pengobatan bisa bervariasi, mulai dari perubahan gaya hidup, obat-obatan, hingga prosedur seperti ablasi kateter atau pemasangan alat pacu jantung.

Kesimpulan dan Langkah Selanjutnya

Memahami aritmia, jenis-jenisnya seperti takikardia, bradikardia, dan fibrilasi atrium, serta mengenali gejalanya, termasuk palpitasi atau jantung berdebar, adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung. Detak jantung yang tidak normal mungkin terasa menakutkan, tetapi tidak semua aritmia berbahaya. Namun, potensi risiko komplikasi serius seperti stroke atau gagal jantung menunjukkan bahwa gangguan irama jantung tidak boleh diabaikan jika ada gejala yang mengkhawatirkan.

Kesehatan jantung adalah investasi jangka panjang. Mengetahui kapan harus berkonsultasi dengan dokter jantung dan mendapatkan diagnosis yang tepat adalah krusial. Jika Anda merasakan gejala aritmia yang persisten, mengkhawatirkan, atau muncul bersamaan dengan tanda bahaya yang disebutkan, jangan tunda untuk mencari pertolongan medis.

Mengelola kekhawatiran Anda tentang risiko penyakit jantung dan mendapatkan panduan kesehatan jantung yang terpercaya kini semakin mudah. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang detak jantung Anda atau ingin berkonsultasi mengenai kesehatan jantung Anda dengan dokter spesialis, platform kesehatan digital dapat menjadi solusi yang membantu. Platform seperti Jantungku menyediakan layanan konsultasi dokter jantung online yang dapat membantu Anda mendapatkan evaluasi awal dan saran medis dari kenyamanan rumah Anda, serta membantu mengelola rekam medis digital Anda. Jangan biarkan ketidakpastian tentang irama jantung mengganggu ketenangan Anda. Pelajari lebih lanjut bagaimana Jantungku dapat membantu Anda menjaga kesehatan jantung Anda.

Referensi

  1. World Health Organization (WHO). Cardiovascular diseases (CVDs). Diakses dari: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cardiovascular-diseases-(cvds)
  2. Mayo Clinic. Arrhythmia. Diakses dari: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/arrhythmia/symptoms-causes/syc-20350668
  3. National Health Service (NHS). Arrhythmia. Diakses dari: https://www.nhs.uk/conditions/arrhythmia/
JantungkuJ
DITULIS OLEH

Jantungku

Solusi kesehatan jantung digital - Konsultasi dokter spesialis kapan saja

Tanggapan (0 )