Penyakit jantung tetap menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia. Selama beberapa dekade, para dokter dan peneliti telah mengidentifikasi berbagai faktor risiko yang berkontribusi terhadap kemungkinan seseorang terkena penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, diabetes, obesitas, kurang aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, dan riwayat keluarga. Evaluasi faktor-faktor risiko tradisional ini telah sangat membantu dalam upaya pencegahan dan manajemen penyakit jantung. Namun, dalam era pengobatan yang semakin personal, muncul pertanyaan: bisakah kita memprediksi risiko seseorang secara lebih akurat, bahkan sejak dini, dengan memanfaatkan cetak biru genetik mereka?
Baca juga: Lipoprotein(a) (Lp(a)) Risiko Genetik Penyakit Jantung
Ilmu genetika telah menunjukkan bahwa kecenderungan seseorang untuk mengembangkan kondisi tertentu, termasuk penyakit jantung, sebagian besar dipengaruhi oleh warisan genetik mereka. Namun, sebagian besar penyakit umum, seperti penyakit jantung koroner, bukanlah akibat dari mutasi pada satu gen tunggal seperti halnya penyakit genetik langka. Sebaliknya, risiko penyakit jantung lebih sering dipengaruhi oleh kombinasi efek kecil dari ribuan, bahkan jutaan, varian genetik yang tersebar di seluruh genom manusia. Konsep inilah yang mendasari lahirnya alat prediksi risiko yang relatif baru dan canggih: Skor Risiko Poligenik atau Polygenic Risk Score (PRS).
Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu Skor Risiko Poligenik, bagaimana cara kerjanya dalam memprediksi risiko penyakit jantung, perbedaannya dengan metode prediksi tradisional, potensi manfaatnya, serta tantangan dan masa depannya dalam praktik klinis. Memahami konsep Prediksi Penyakit Jantung Genetik melalui PRS membuka wawasan baru tentang bagaimana kita dapat mengelola Kesehatan Jantung secara lebih proaktif dan personal.
Apa Itu Skor Risiko Poligenik (PRS)? Konsep Dasar Prediksi Genetik
Untuk memahami Skor Risiko Poligenik, kita perlu menjauh sejenak dari gagasan ‘gen penyakit tunggal’. Sebagian besar kondisi kompleks seperti penyakit jantung koroner, diabetes tipe 2, atau bahkan tinggi badan, tidak disebabkan oleh satu “gen buruk” tunggal. Sebaliknya, dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara banyak gen dan faktor lingkungan.
PRS adalah ukuran kuantitatif yang memperkirakan risiko genetik individu untuk suatu penyakit atau sifat tertentu, berdasarkan gabungan efek dari ribuan hingga jutaan varian genetik yang umum ditemukan di seluruh genom manusia. Variasi genetik yang paling umum ini dikenal sebagai Single Nucleotide Polymorphisms (SNPs), atau polimorfisme nukleotida tunggal. SNP adalah perubahan pada satu ‘huruf’ (nukleotida) dalam urutan DNA. Misalnya, pada posisi tertentu di genom, mayoritas orang mungkin memiliki huruf ‘A’, tetapi sebagian kecil orang memiliki huruf ‘G’ pada posisi yang sama. Variasi kecil ini bisa, dan sering kali, memengaruhi risiko penyakit.
Alih-alih hanya melihat satu atau beberapa gen yang diketahui memiliki asosiasi kuat dengan penyakit tertentu (seperti tes genetik untuk mutasi langka yang menyebabkan kondisi monogenik), PRS memperhitungkan kontribusi kumulatif dari banyak varian genetik kecil (SNP). Setiap SNP individu mungkin hanya memberikan peningkatan atau penurunan risiko yang sangat kecil. Namun, ketika efek dari ribuan atau jutaan SNP ini digabungkan menggunakan metode statistik yang canggih, hasilnya adalah skor tunggal yang dapat memberikan estimasi risiko genetik keseluruhan individu untuk kondisi tersebut.
Skor PRS biasanya dilaporkan sebagai persentil dibandingkan dengan populasi referensi. Misalnya, seseorang dengan PRS untuk penyakit jantung di persentil ke-90 memiliki risiko genetik yang lebih tinggi untuk penyakit jantung dibandingkan 90% populasi referensi yang digunakan untuk perhitungan skor. Ini berbeda dengan tes genetik tradisional yang mungkin mencari mutasi spesifik yang menyebabkan penyakit genetik langka dengan probabilitas tinggi, seperti mutasi pada gen BRCA1 atau BRCA2 yang secara signifikan meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium. PRS berfokus pada varian umum dengan efek kecil, namun jumlahnya sangat banyak, untuk penyakit yang lebih umum dan kompleks.
Cara Kerja Skor Risiko Poligenik (PRS): Mengukur Risiko Jantung Genetik
Cara kerja PRS didasarkan pada penelitian asosiasi genom luas atau Genome-Wide Association Studies (GWAS). GWAS melibatkan pemindaian genom banyak individu untuk mengidentifikasi SNP mana yang lebih sering ditemukan pada orang dengan kondisi tertentu (misalnya, penyakit jantung) dibandingkan dengan orang yang sehat. Penelitian GWAS telah mengidentifikasi ribuan SNP yang dikaitkan dengan risiko penyakit jantung koroner.
Proses menghitung Skor Risiko Poligenik melibatkan langkah-langkah berikut:
- Identifikasi Varian Genetik: Data dari studi GWAS skala besar digunakan untuk mengidentifikasi ribuan hingga jutaan SNP yang terkait dengan penyakit jantung. Untuk setiap SNP, penelitian menentukan ‘bobot’ atau ‘ukuran efek’ yang menunjukkan seberapa besar kontribusi SNP tersebut terhadap risiko penyakit (misalnya, memiliki alel ‘G’ pada posisi tertentu dapat meningkatkan risiko sebesar X%).
- Analisis DNA Individu: Sampel DNA dari individu (biasanya dari air liur atau darah) dianalisis untuk menentukan versi (alel) dari setiap SNP yang relevan yang dimiliki individu tersebut.
- Perhitungan Skor: Skor PRS dihitung untuk individu dengan menjumlahkan kontribusi risiko dari semua SNP yang dipertimbangkan. Setiap SNP yang meningkatkan risiko akan menambah nilai pada skor, dikalikan dengan bobotnya yang ditentukan dari studi GWAS. SNP yang menurunkan risiko akan mengurangi nilai. Rumus dasarnya kira-kira seperti ini: PRS = Σ (Jumlah alel risiko individu * Bobot alel risiko).
- Normalisasi dan Interpretasi: Skor mentah kemudian dinormalisasi dan biasanya diekspresikan sebagai persentil atau sebagai risiko relatif dibandingkan dengan populasi referensi. Skor PRS yang tinggi menunjukkan predisposisi genetik yang lebih tinggi terhadap penyakit jantung, sedangkan skor rendah menunjukkan predisposisi genetik yang lebih rendah.
Meskipun proses ini terdengar kompleks, intinya adalah PRS mengambil informasi dari seluruh orkestra varian genetik kecil, bukan hanya dari satu atau dua ‘pemain utama’. Ini memberikan pandangan yang lebih komprehensif tentang beban risiko genetik seseorang yang diwariskan.
PRS vs. Faktor Risiko Tradisional dan Tes Gen Tunggal: Memahami Perbedaannya
Untuk memahami potensi Skor Risiko Poligenik (PRS), penting untuk membedakannya dari alat prediksi risiko yang sudah ada:
Faktor Risiko Tradisional
Ini adalah faktor-faktor yang telah lama diketahui memengaruhi risiko penyakit jantung, seperti:
- Faktor Modifiable: Merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, kurang aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, stres.
- Faktor Non-Modifiable: Usia, jenis kelamin, riwayat keluarga penyakit jantung dini.
Model prediksi risiko tradisional (seperti Skor Framingham atau ASCVD Risk Estimator) menggabungkan beberapa faktor ini untuk memperkirakan risiko seseorang dalam periode waktu tertentu (misalnya, 10 tahun ke depan). Keunggulan utama faktor risiko tradisional adalah banyak di antaranya dapat dimodifikasi melalui perubahan gaya hidup atau pengobatan.
Tes Genetik untuk Mutasi Langka (Monogenik)
Tes ini mencari mutasi spesifik pada gen tunggal yang diketahui menyebabkan penyakit dengan risiko tinggi, seringkali sindrom genetik langka. Contoh terkait jantung termasuk mutasi pada gen yang menyebabkan kardiomiopati hipertrofik herediter, sindrom QT panjang, atau familial hypercholesterolemia (FH) yang parah. Mutasi ini sering kali memiliki penetrasi tinggi, artinya jika Anda memiliki mutasi tersebut, kemungkinan besar Anda akan mengembangkan penyakitnya, meskipun tingkat keparahannya bisa bervariasi.
Perbedaan Utama dengan PRS
Skor Risiko Poligenik berbeda dari keduanya secara signifikan:
- Sumber Informasi Genetik: PRS menggunakan informasi dari ribuan hingga jutaan varian genetik umum (SNP) yang masing-masing memiliki efek kecil, sedangkan tes genetik monogenik hanya melihat satu atau beberapa gen dengan mutasi langka yang memiliki efek besar.
- Tipe Penyakit: PRS paling relevan untuk penyakit umum dan kompleks yang dipengaruhi oleh banyak faktor (seperti penyakit jantung koroner umum), sedangkan tes genetik monogenik untuk penyakit genetik langka yang disebabkan oleh satu atau beberapa gen.
- Prediksi vs. Diagnosis: PRS adalah alat prediksi risiko atau stratifikasi yang menunjukkan predisposisi genetik. Ini bukan diagnosis. Memiliki PRS tinggi tidak berarti Anda pasti akan sakit. Tes genetik monogenik bisa lebih dekat ke arah diagnosis atau identifikasi risiko yang sangat tinggi karena mutasi tersebut secara langsung menyebabkan atau sangat predisposisi pada penyakit.
- Hubungan dengan Risiko Seumur Hidup: PRS dapat memberikan wawasan tentang risiko genetik seumur hidup sejak lahir, karena genetik tidak berubah. Faktor risiko tradisional cenderung memperkirakan risiko dalam jangka waktu yang lebih pendek (misalnya, 10 tahun) dan dapat berubah seiring waktu (misalnya, tekanan darah bisa naik atau turun).
Dengan demikian, PRS tidak menggantikan evaluasi faktor risiko tradisional atau tes genetik monogenik. Sebaliknya, PRS berpotensi untuk melampaui atau melengkapi faktor risiko tradisional dengan memberikan lapisan informasi risiko genetik yang komprehensif yang ada sejak lahir. Seseorang mungkin memiliki faktor risiko tradisional yang tampak rendah di usia muda (misalnya, kolesterol normal, tidak merokok), tetapi memiliki PRS yang tinggi, menunjukkan predisposisi genetik yang kuat yang mungkin belum termanifestasi secara klinis.
Baca juga: Tes Genetik Jantung Memahami Risiko Penyakit Bawaan Keluarga
Manfaat Potensial Skor Risiko Poligenik dalam Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Jantung
Penerapan Skor Risiko Poligenik memiliki potensi besar dalam arena Pencegahan Penyakit Jantung dan manajemen Kesehatan Jantung personal. Beberapa manfaat yang diharapkan meliputi:
Identifikasi Individu dengan Risiko Tinggi Lebih Dini
PRS dapat diukur kapan saja, bahkan sejak lahir, karena informasi genetik bersifat permanen. Ini berarti individu dengan predisposisi genetik tinggi terhadap penyakit jantung dapat diidentifikasi jauh lebih awal dalam hidup mereka, bahkan sebelum faktor risiko tradisional seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol muncul. Identifikasi dini ini memberikan jendela kesempatan yang lebih luas untuk intervensi preventif.
Pencegahan yang Lebih Dipersonalisasi
Mengetahui bahwa seseorang memiliki risiko genetik tinggi dapat menjadi motivasi yang kuat untuk mengadopsi atau mempertahankan gaya hidup sehat secara lebih disiplin (diet sehat, olahraga teratur, tidak merokok). Bagi individu dengan PRS sangat tinggi, dokter mungkin merekomendasikan skrining yang lebih sering atau memulai pengobatan pencegahan (seperti statin dosis rendah) lebih awal dari yang direkomendasikan berdasarkan panduan standar berbasis usia dan faktor risiko tradisional. Ini adalah contoh personalisasi pengobatan dan pencegahan berbasis risiko.
Baca juga: Penyakit Jantung Koroner: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pencegahan Efektif
Stratifikasi Risiko yang Lebih Akurat
Menggabungkan Skor Risiko Poligenik dengan faktor risiko tradisional dapat menghasilkan prediksi risiko yang lebih akurat dibandingkan hanya menggunakan salah satu pendekatan. Misalnya, seseorang dengan PRS tinggi dan beberapa faktor risiko tradisional mungkin memiliki risiko yang jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh model tradisional saja. Sebaliknya, seseorang dengan faktor risiko tradisional sedang tetapi PRS rendah mungkin memiliki risiko yang lebih rendah dari perkiraan standar. Ini membantu dalam stratifikasi risiko yang lebih tepat, memastikan sumber daya pencegahan dan skrining ditargetkan pada mereka yang paling membutuhkan.
Peningkatan Kepatuhan dan Kesadaran
Bagi banyak orang, informasi tentang predisposisi genetik mereka bisa menjadi ‘panggilan bangun’. Mengetahui bahwa mereka memiliki risiko genetik yang lebih tinggi dapat meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya Kesehatan Jantung dan memotivasi mereka untuk lebih patuh terhadap rekomendasi gaya hidup sehat dan pengobatan pencegahan. Ini sejalan dengan konsep pengobatan prediktif dan partisipatif.
Panduan untuk Anggota Keluarga
Meskipun PRS bersifat individual, informasi mengenai risiko genetik dalam keluarga dapat memicu diskusi penting di antara anggota keluarga dan mendorong mereka untuk juga mengevaluasi risiko mereka sendiri, bahkan jika mereka belum menjalani Tes Risiko Genetik Jantung.
Proses Tes Skor Risiko Poligenik untuk Jantung
Jika PRS menjadi lebih umum tersedia di masa depan, proses untuk mendapatkan tes ini umumnya akan melibatkan langkah-langkah berikut:
- Pengambilan Sampel: Sampel DNA biasanya diperoleh dengan cara yang non-invasif, seperti usap bagian dalam pipi (sampel air liur) atau sampel darah. Ini adalah prosedur yang sangat mudah dan cepat.
- Analisis DNA: Sampel dikirim ke laboratorium genetik. Di sana, DNA diekstraksi dan dianalisis menggunakan teknologi genotip (seperti microarray SNP) atau sekuensing genom untuk mengidentifikasi alel yang dimiliki individu pada jutaan posisi SNP yang relevan untuk perhitungan PRS.
- Perhitungan dan Interpretasi Skor: Data genotip individu dibandingkan dengan basis data referensi yang luas dari studi GWAS. Algoritma statistik kemudian menghitung Skor Risiko Poligenik untuk penyakit jantung berdasarkan bobot risiko dari setiap SNP yang dianalisis. Hasilnya biasanya dilaporkan dalam format yang mudah dipahami, seringkali berupa persentil (misalnya, persentil ke-95), risiko relatif dibandingkan rata-rata populasi, atau risiko seumur hidup yang diperkirakan.
- Konseling Genetik dan Klinis: Ini adalah langkah yang krusial dan penting. Hasil PRS harus diinterpretasikan dalam konteks riwayat kesehatan pribadi, riwayat keluarga, dan faktor risiko tradisional individu. Konseling genetik dapat membantu individu memahami apa arti skor mereka, apa keterbatasannya, dan bagaimana informasi ini dapat diintegrasikan ke dalam rencana kesehatan mereka. Dokter kemudian dapat bekerja sama dengan pasien untuk mengembangkan strategi manajemen risiko yang dipersonalisasi berdasarkan gabungan informasi genetik dan klinis.
Keterbatasan, Tantangan, dan Pertimbangan Etis Menggunakan Skor Risiko Poligenik
Meskipun memiliki potensi besar, implementasi Skor Risiko Poligenik dalam praktik klinis masih menghadapi beberapa keterbatasan dan tantangan:
- PRS Adalah Prediksi, Bukan Kepastian: Penting untuk diingat bahwa PRS hanya mengukur komponen genetik dari risiko. Penyakit jantung adalah kondisi multifaktorial, yang berarti risiko sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan gaya hidup. Seseorang dengan PRS tinggi mungkin tidak pernah mengembangkan penyakit jika mereka menjaga gaya hidup sangat sehat, sementara seseorang dengan PRS rendah masih bisa sakit jika mereka memiliki faktor risiko lingkungan yang kuat (misalnya, merokok berat, diet sangat buruk, kurang olahraga). PRS hanya memberikan gambaran tentang predisposisi genetik, bukan takdir.
- Bias Populasi: Banyak studi GWAS yang menjadi dasar perhitungan PRS didasarkan pada data dari populasi keturunan Eropa. Akurasi dan daya prediktif PRS dapat menurun secara signifikan ketika diterapkan pada populasi dengan latar belakang genetik yang berbeda (misalnya, keturunan Afrika, Asia, atau Hispanik) karena varian genetik dan strukturnya bisa berbeda antar populasi. Ini adalah area penelitian aktif untuk mengembangkan PRS yang lebih akurat dan adil untuk semua populasi.
- Interpretasi Hasil dan Komunikasi Risiko: Mengomunikasikan konsep risiko genetik yang kompleks kepada pasien bukanlah tugas yang mudah. Ada risiko kesalahpahaman, kecemasan yang tidak perlu bagi mereka dengan skor tinggi, atau rasa aman yang palsu bagi mereka dengan skor rendah. Tenaga kesehatan memerlukan pelatihan untuk dapat menginterpretasikan hasil PRS dengan benar dan menjelaskannya kepada pasien secara efektif.
- Ketersediaan dan Biaya: Saat ini, tes PRS spesifik untuk penggunaan klinis masih terbatas dan mungkin mahal, meskipun biaya sekuensing dan genotip terus menurun.
- Masalah Etika dan Privasi: Informasi genetik sangat pribadi dan sensitif. Ada kekhawatiran tentang privasi data genetik, potensi diskriminasi oleh asuransi atau pemberi kerja (meskipun ada undang-undang di beberapa negara untuk mencegah ini), dan isu-isu terkait persetujuan dan kepemilikan data genetik.
- Penelitian yang Berkembang: Bidang ini masih relatif baru. Para peneliti terus mengidentifikasi lebih banyak SNP yang terkait dengan penyakit jantung dan mengembangkan metode statistik yang lebih baik untuk menghitung PRS. Skor PRS yang dihitung saat ini mungkin akan diperbarui di masa depan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Mengintegrasikan Skor Risiko Poligenik dalam Strategi Kesehatan Jantung Komprehensif
Meskipun ada keterbatasan, para ahli melihat Skor Risiko Poligenik sebagai alat yang berpotensi sangat berharga dalam strategi Kesehatan Jantung yang lebih komprehensif di masa depan. Kunci keberhasilannya terletak pada integrasinya yang bijak dengan praktik klinis yang sudah ada.
PRS seharusnya tidak dilihat sebagai satu-satunya penentu risiko seseorang atau sebagai alasan untuk mengabaikan faktor risiko tradisional. Sebaliknya, informasi dari PRS dapat bertindak sebagai ‘penguat’ atau ‘konteks’ tambahan. Misalnya, seseorang yang memiliki PRS sangat tinggi mungkin disarankan untuk memulai program Pencegahan Penyakit Jantung yang lebih intensif sejak dini, seperti modifikasi diet yang lebih ketat, target kolesterol yang lebih rendah, atau olahraga yang lebih teratur, bahkan jika faktor risiko tradisional mereka belum alarm. Bagi individu dengan PRS rendah, ini tidak berarti mereka ‘kebal’ terhadap penyakit jantung; mereka tetap perlu menjaga gaya hidup sehat dan memantau faktor risiko tradisional seiring bertambahnya usia.
Diskusi yang mendalam antara pasien dan dokter menjadi sangat penting. Dokter dapat menggunakan hasil PRS, bersama dengan evaluasi klinis lengkap, riwayat keluarga, dan faktor risiko lingkungan, untuk membangun gambaran risiko yang paling akurat dan personal. Rencana tindakan yang dihasilkan dapat mencakup rekomendasi gaya hidup spesifik, jadwal skrining yang disesuaikan, atau pertimbangan terapi farmakologis.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan penelitian Genetika Penyakit Jantung, diharapkan PRS akan menjadi lebih mudah diakses dan lebih akurat di berbagai populasi. Namun, pesan utamanya tetap sama: informasi genetik adalah satu bagian dari teka-teki Kesehatan Jantung yang besar. Penerapan gaya hidup sehat, deteksi dini melalui pemeriksaan rutin, dan manajemen faktor risiko tradisional tetap menjadi pilar utama dalam Pencegahan Penyakit Jantung.
Kesimpulan
Skor Risiko Poligenik (PRS) merepresentasikan langkah maju yang menarik dalam bidang Prediksi Penyakit Jantung Genetik. Dengan menggabungkan informasi dari ribuan hingga jutaan varian genetik kecil di seluruh genom, PRS berpotensi untuk memberikan estimasi risiko genetik individu untuk penyakit jantung koroner sejak lahir, melengkapi dan berpotensi melampaui kapasitas prediksi dari faktor risiko tradisional saja.
Meskipun masih ada tantangan terkait bias populasi, interpretasi, dan integrasi ke dalam praktik klinis, penelitian terus berlanjut untuk menyempurnakan PRS dan menjadikannya alat yang lebih kuat dan dapat diakses. Di masa depan, PRS dapat memainkan peran penting dalam mengidentifikasi individu berisiko tinggi lebih awal, memungkinkan strategi pencegahan yang lebih personal dan proaktif.
Memahami risiko kesehatan jantung Anda, baik melalui faktor genetik yang diukur oleh PRS (ketika tersedia secara luas) maupun melalui evaluasi faktor risiko tradisional, adalah langkah pertama yang krusial dalam mengelola Kesehatan Jantung Anda. Informasi ini memberdayakan Anda untuk mengambil tindakan Pencegahan Penyakit Jantung yang tepat.
Jika Anda tertarik untuk mendiskusikan risiko kesehatan jantung Anda secara lebih mendalam, termasuk bagaimana faktor genetik dan gaya hidup memengaruhinya, atau ingin memanfaatkan teknologi untuk memantau Kesehatan Jantung Anda, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional medis. Platform seperti Jantungku.com menyediakan layanan konsultasi dokter jantung online dan fitur kesehatan jantung lainnya yang dapat membantu Anda memahami dan mengelola risiko Anda dengan lebih baik. Pelajari lebih lanjut tentang cara mengelola kesehatan jantung Anda dengan Jantungku.
REFERENSI
- World Health Organization. (2021). Cardiovascular diseases (CVDs). https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cardiovascular-diseases-(cvds)
- American Heart Association. (2023). Genetic Testing for Heart Conditions. https://www.heart.org/en/health-topics/consumer-healthcare/what-is-cardiovascular-disease/genetic-testing-for-heart-conditions
- Khera, A. V., Chaffin, M., Aragam, K. G., Haas, M. E., Roselli, C., Choi, S. H., … & Kathiresan, S. (2018). Genome-wide polygenic scores for common diseases identify individuals with risk equivalent to monogenic mutations. Nature Genetics, 50(9), 1219-1224. https://www.nature.com/articles/s41588-018-0183-z
- Mayo Clinic. (2024). Heart disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-disease/symptoms-causes/syc-20353387
Tanggapan (0 )